SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN AL ITTIHAD BARABAI KALIMANTAN SELATAN
SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN AL ITTIHAD BARABAI KALIMANTAN SELATAN
Adalah seorang yang bernama Muhammad Gazalie dan isterinya
yang bernama Siti Zainab, telah lama memendam keinginan mendirikan suatu
lembaga yang dapat menampung sekaligus mendidik anak-anak dluafa, yatim, piatu
atau bahkan yatim sekaligus piatu.
Keinginan tersebut muncul, karena lembaga penyantunan
anak-anak dluafa, yatim, piatu, atau yatim piatu yang saat itu sudah ada mereka
rasakan jumlahnya masih kurang bahkan kala itu belum ada satupun lembaga
PENYANTUNAN SEKALIGUS PENDIDIKAN atas anak-anak dimaksud.
Kedua suami istri itu mempunyai dua belas orang anak yang
terdiri atas delapan anak laki-laki dan empat anak perempuan.
Kesemuanya mereka arahkan untuk menuntut pengetahuan
keagamaan baik lewat lembaga formal maupun non formal.
Diantara kedua belas anak mereka, ada tiga orang yang
merantau ke kota Balikpapan, berdakwah disana dan Alhamdulillah diterima
masyarakat Balikpapan dengan baik, hingga dapat mendirikan yayasan pendidikan
keagamaan yang dinamai dengan Yayasan Nahdlatul ‘Ulumid Diniyah.
Ketiga anak mereka dimaksud yaitu K.H. Muhammad Thaha,
Ustadz H. Abdullah, dan Ustadz H. Muhammad As’ad.
Suatu ketika, keinginan yang oleh suami istri itu dipendam
lama, mereka utarakan kepada anak tertua mereka, yaitu K.H. Muhammad Thaha.
Yang bersangkutan merespon dengan baik, terbukti beliau
pulang ke kampung halaman untuk mewujudkan keinginan kedua orang tuanya itu.
Dengan dana seadanya, mulailah proses pembangunan asrama
sebagai persiapan tempat penampungan sekaligus pendidikan santri dluafa, yatim,
piatu, atau yatim piatu, sesuai yang dimaksud oleh kedua suami istri tersebut.
Ketika bangunan dirasa memungkinkan untuk difungsikan, maka
mulailah kegiatan penyantunan dan pendidikan (ala pondok pesantren)
dilaksanakan dengan fasilitas seadanya.
Beberapa waktu kemudian, ustadz H. Muhammad As’ad dipanggil
pulang untuk membantu saudara-saudaranya mengurus santri tersebut, sementara
ustadz H. Abdullah belum di idzinkan pulang oleh kedua orang tuanya, karena disamping
mengurus Yayasan Nahdlatul ‘Ulumid Diniyah Balikpapan, juga sebagai penghubung
antar warga Balikpapan yang sangat berperan aktif dalam membantu pendanaan atas
kelangsungan penyantunan dan pendidikan terhadap anak-anak dluafa, yatim,
piatu, atau yatim piatu yang diselenggarakan di Barabai.
Ketika bangunan sudah mulai rampung dan karena tenaga
pengajar yang terdiri atas putra-putri kedua suami istri tersebut dirasa perlu
penambahan, maka diperintahkanlah ustadz H. Abdullah oleh kedua orang tuanya
kembali ke kampung halaman.
Pada tanggal 24 Januari 1994, oleh kedua suami istri
tersebut dibentuklah suatu yayasan yang mereka namai dengan Yayasan Al Ittihad,
yang disahkan oleh notaris dengan akte No. 56, sebagai payung hukum atas
kegiatan penyantunan dan pendidikan diatas.
Alhamdulillah Yayasan Al Ittihad berjalan dengan baik hingga
sekarang.
Dan semoga dapat istiqamah serta bermanfaat bagi masyarakat, khususnya kaum muslimin.
امين يا رب العالمين
BalasHapusSemoga Allah istiqamahkan
BalasHapusapayg di cita citakan orang yg terdahulu tetap terpeluhara dan semoga genarasi penerus nya di panjangkan umur dan selalu Istiqomah.
BalasHapusAamiin. Terimakasih atas do'a sampiyan.
HapusAmiii ya rabbal alamiiiiiin
BalasHapus